Sabtu, 30 Mei 2015

Keindahan itu diciptakan, bukan?

Hai :)

Ada satu unek2 nih (eciah)

Kemarin, aku lagi di gerejaku. Duduk di semen2 di samping mobil yg kuparkir... sambil membawa secarik majalah (secarik, eh?) dan segumpal kertas bersama sebatang pensil...

Ngapain ya?
Sebenarnya pura2 dramatis melukis pemandangan gereja sambil membaca majalah (sok multifungsi nih ceritanya. wkwk)
Nah..
angin yang sepoi2 membuat aku jadi sok foto model menghirup kegeserannya.
Eh salah,
kesegarannya.

Nah...
Di saat itulah.
Aku mendapat sebuah pewahyuan. Sebenarnya lebih ke penyadaran sih...

Ada satu pertanyaan sekaligus pembuktian yg muncul dlm benakku,

"Sebenarnya, sadar gak sih kita bahwa lingkungan sekitar kita tu indah?"

Kebetulan, akhir2 ini aku punya hobi baru. Fotografi.
Dan objek favoritku adalah keindahan alam.

Aku jadi pingin ngetake foto sekitarku waktu itu.
Yang perlu digarisbawahi.. Saat itu aku sedang berada di gereja. Apa coba yg mau ku take??

Oh, tenang dulu...
Gak harus alamnya indah baru fotonya indah. bukankah maksud dari fotografi itu adalah "mengmbil sebagian or sesaat event yg sebenarnya biasa, namun jadi indah, bukan? :)




Nah... itu foto2 yg bukan kuambil di tempat keren or something like those.
But it"s only di tempat biasa kok... :)

Ada yg tooknya di sebuah desa di daerah Magelang. Desa Bono kalau gak salah.. Ada yg di pondokan di monjali.. hehehe

Betewe.. aku masih pemula XD
Mohon bantuannya ya ^^
Makasih ^^

-JS-


Jumat, 22 Mei 2015

Baru nyadar noh

Ini post yang ke-3 untuk hari ini. Mungkin karna aku yang gabut max?

Dan aku menulis ini dengan kondisi hidung dan tubuh yang tidak bersahabat.

Ya, dari subuh hidungku udah diserang sama pasukan virus jahat yang tak tau toleransi -_-

Gak tangung2 sampai badanku juga panas panas gimana gitu :3

Oh iya hampir lupa niat sebenarnya mau nulis ini apa ._.
Jadi, tepat kemaren ini tanteku pulang.
Tante ku itu perhatian banget sih sama aku, sampai aku pulang malam buanget tuh ya, aku masih dimasakin, dibikinin susu sama puding. Baik banget lah..

Ditambah lagi orangnya ceplas ceplos gmana gitu.. wkwkwk.

Yap betul, aku tadinya tinggal sendiri di rumah yang katanya temens ku ini cukup besar untuk dihandle seorang anak kecil ingusan seperti hayati ini ._.

Nah,memang ya, kebahagiaan tuh gak selalu mulus.
Ntah kenapa, karna omongan gak jelas aku jadi mulai marah plus kesal sama tanteku itu.

Iya sih, tante punya salah. But, gak totally slah nya si tanteku ini.
Dan aku jadi nggak terlalu open sma tanteku ini.
Sampai pada akhirnya, aku harus ke Jakarta yng waktunya bertepatan sma Tenteku juga pulang.
Iya aku sadari itu sih, cuman ya gimana, biasa aja jadinya aku pas cipika cipiki sma beliau.

Niy, pas aku barusan pulang, baru rasain noh -_-"
Aku mulai ngerasa sepi, dan kangen sama celoteh2 nya tante.
Tapi ini tinggal aku sendiri, masak sendiri, cupir sendiri, cubaj sendiri, mandi sendiri (emang lagu XD)

Padahal ya, aku tu udah sering ngerasa gak kuat gimana gitu. Aku ngerasa gimana gitu..
But? What should I do now?
Aku harus bisa ngelewati tantangan hidup sendiri (padahal rumah opungku -nenek dalam bahasa batak- di sampaingku nih.. wkwk)

Dan ada 1 hal yang kupetik.
Memang ya, kita mungkin baru bisa menghargai seseorang saat orang tersebut pergi dari hidup kita (walaupun cuman sementara lho)

Dan yang perlu kita lakuin adalah betul2 menghargai setiap kedatangan orang-orang dengan kepribadian yang berbeda dalam hidup kita.

Why?

Coz Tuhan pasti punya tujuan kan saat mendatangkan orang tersebut?
Bisa jadi untuk kebahagiaan kita, bisa jadi untuk kita belajar, bisa untuk menambah keindahan cerita hidup kita


Ya begitulah, maaf kepada para pembaca kalau postingan ini panjang buanget.. kalau kalian ada yang mau baca sih, soalnya ini juga gak terlallu menarik, mungkin..

Thanks,
oh ya, blog menurutku kayak diari sih. Hal apapun bisa kutulis di sini.
Selama orang lain gak tau blogku, ini rahasia.
Hahaha.

How?

Ya, sekarang masih berlanjut.
Tanpa aku tau caranya untuk berhenti.
Karena,
Kenyataan bahwa kau terlanjut dalam arus itu susah untuk dielak.
Setuju?

Whose fault?

Hai..

Ntah kenapa. Ada suatu perasaan yang baru saja kusadari malam ini.. (eh salah, subuh ini, eh?). Jadi ceritanya ini pelampiasan aja ya.. hehe
karna aku gak tau mau ngomong ke siapa lagi -_-

"Mengapa aku tega memasuki suatu kawasan yang tenang, yang saling memberi-diberi?

Tunggu dulu, ini semua salahku kah?

Mengapa ini dimulai?
atau lebih tepatnya, kenapa kamu memulainya? Kalau kamu tau kamu sudah menemukan tujuanmu.

Mengapa kamu menciptakan suatu hal yang tak akan kamu urus lagi?

Tak usah kamu pikirkan tentang perasaan mereka yang kamu biarkan. Cukup fokuskan pikiranmu kepada 1 tujuanmu itu. Tolonglah.."

But, I knew.
Semua bukan fix salahmu, juga bukan fix salahku.
Aku hanya kecewa, kenapa Anda memulai suatu hal yang Anda tau tak kan Anda tanggung jawabkan ?

Ah sudahlah..
Ini suatu pelajaran.
Anggap saja, ini suatu cuplikan kelam yang Tuhan berikan, untuk membuat kita menghargai kesatuan dari cuplikan stiap putaran film kehidupan kita...
Ya, begitulah.

Hanya itu.
Maaf, ini hanya suatu torehan pelampiasan.
Betewe... gutnite buat siapapun yang baca ini.. (kalau ada yg baca sih, hahaha)
Bye :)